lain sakadar hayang nyaho

Hoyong nyaho lamun Anak telat di-Aqiqah-i hukum na kumaha.??

hukum aqiqah
Kesunnahan dan keutamaan Aqiqah adalah pada hari ketujuh kelahiran bayi. Namun demikian menurut Syafii dan Hanbali Aqiqah sah dilaksanakan mulai kelahiran bayi. Kalau bayi belum lahir maka itu sedekah dan bukan Aqiqah. Maliki dan Hanafi mengatakan Aqiqah yang dilaksanakan sebelum hari ketujuh tidak sah dan menjadi sedekah.

Ketika melewati hari ketujuh dan belum dilakukan Aqiqah, menurut mazhab Syafii tetap disunahkan sampai mencapai umur baligh, yaitu 15 tahun untuk anak laki-laki dan umur haid pertama untuk anak perempuan. Menurut Maliki, jika melewati hari ketujuh maka gugurlah kesunnahan Aqiqah. Menurut Hanbali jika hari ketujuh lewat maka kesunnahan berpindah ke hari ke-14, lalu hari ke-21 dan seterusnya berdasarkan riwayat dari Aisyah ra beliau memerintahkan seperti itu.

Anak yang telah baligh atau dewasa namun belum dilakukan Aqiqaah untuknya, menurut mazhab Syafii tetap disunnahkan Aqiqah.

Aqiqah untuk bayi yang telah meninggal. Mazhab Syafii mengatakan Aqiqah tetap disunnahkan untuk bayi yang meninggal setelah lahir, baik meninggalnya sebelum tujuh hari dari kelahirannya. Mazhab  Malik dan diriwayatkan dari Hasan al-Basri mengatakan apabila bayi meninggal maka gugur Aqiqahnya karena kematian menggugurkan semua taklif [al-Majmu’ 8/48]
Tag : aqiqah
0 Komentar untuk "Hoyong nyaho lamun Anak telat di-Aqiqah-i hukum na kumaha.??"

Back To Top